Pages

Sabtu, 15 September 2012

Indonesia Sebagai Kekuatan Perekonomian Dunia

Indonesia Sebagai Kekuatan Perekonomian Dunia

Di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara dengan luas kawasan terbesar, penduduk terbanyak dan sumber daya alam terkaya. Hal tersebut menempatkan Indonesia sebagai kekuatan utama negara-negara di Asia Tenggara. Di sisi lain, dengan diimplementasikannya komunitas ekonomi ASEAN dan ACFTA (Asean-China Free Trade Area) menuntut Indonesia meningkatkan daya saingnya untuk mendapatkan manfaat nyata dari adanya integrasi ekonomi tersebut. Indonesia perlu memposisikan dirinya sebagai basis ketahanan pangan dunia, pusat pengolahan produk pertanian, perkebunan, perikanan, sumber daya mineral, dan pusat mobilitas logistik global.



Percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia secara potensial didukung oleh potensi demografi, sumber daya alam, dan posisi geografis, yang dijelaskan sebagai berikut :[1]



1. Penduduk dan Sumber Daya Manusia. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia. Penduduk yang besar dengan daya beli yang terus meningkat adalah pasar yang potensial. Sementara itu jumlah penduduk yang besar dengan kualitas sumber daya manusia yang terus membaik memberikan potensi berdaya saing. Indonesia tengah berada dalam periode transisi struktur penduduk usia produktif, sehingga indeks ketergantungan Indonesia akan mencapai angka terendah. Implikasi dari kondisi ini adalah semakin pentingnya perluasan lapangan kerja agar perekonomian dapat memanfaatkan secara maksimal besarnya porsi penduduk produktif. Bila pendidikan secara umum diasumsikan terus membaik, maka perekonomian Indonesia sesungguhnya dalam kondisi premium.

2. Sumber Daya Alam. Indonesia adalah negara yang kaya dengan potensi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun tidak terbarukan (hasil tambang dan mineral). Kekayaan sumber daya alam Indonesia harus dapat dikelaola seoptiml mungkin, dengan meningkatkan industri pengolahan yang memberikan nilai tambah tinggi dan mengurangi ekspor bahan mentah. Sampai tahun 2010, Indonesia masih menjadi salah satu produsen besar di dunia untuk berbagai komoditi, anatara lain kelapa sawit (penghasil dan eksportir terbesar di dunia), kakao (produsen terbesar kedua di dunia), timah (produsen kedua terbesar di dunia), nikel (cadangan terbesar kempat dunia), dan bauksit (cadangan terbesar ketujuh dunia), serta komoditas unggulan lainnya seperti besi baja, tembaga, karet dan perikanan. Indonesia juga memiliki cadangan energi yang sangat besar seperti misalnya batubara, panas bumi, gas alam, dan air yang sebagian besar dimanfaatkan untuk mendukung industri andalan seperti tekstil, perkapalan peralatan transportasi dan makanan-minuman.

3. Letak geografis. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah dengan panjang mencapai 5.200 km dan lebar mencapai 1.870 km. Lokasi georafisnya juga sangat strategis (memiliki akses langsung ke pasa terbesar di dunia) karena Indonesia dilewati oleh satu Sea Lane of Communication (SLoC), yaitu Selat Malaka di mana jalur ini menempati peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer global. Indonesia juga memiliki akses langsung kepada enam wilayah LME (perairan Large Marine Ecosystem) yaitu Benggala, Laut Cina Selatan, Sulu Celebes, Laut-laut Indonesia, Arafura – Gulf Carpentaria, Laut Australia Utara. Sehingga, peluang Indonesia untuk mengembangkan industri perikanan tangkap sangat besar.

Akan tetapi potensi dan ambisi Indonesia menjadi pemimpin regional dan memainkan peran aktif dalam masalah-masalah regional dunia akan mengalami hambatan karena kemampuan yang terbatas. Kurangnya kekuatan pertahanan Indonesia relatif dengan negara-negara lain dan banyaknya kegagalan diplomasi Indonesia dalam dunia internasional, seperti kasus Timor Timur dan Sipadan-Ligitan menunjukkan kelemahan ini. Selain itu ketika pada masa dua rezim sebelumnya, permasalahan lebih banyak didominasi oleh inter-state relation dengan negara sebagai tolak ukurnya, memasuki masa reformasi keterlibatan nyata publik Indonesia membawa pengaruh terhadap bidang permasalahan yang lebih mengarah kepada transnational problems yang banyak diwarnai dengan permasalahan pada level kelompok atau individu.

0 komentar:

Posting Komentar